Matahari
yang membakar kulit ayah .
Ayah
………..tulangmu begitu kuat ,
Kau
topang tanggung jawab oleh tulang rusuk mu
Gemertak
suara rahangmu ,,, gemetar jemarimu .
Adalah
saksi akan kerja kerasmu .
Ayah
……Kini tuhan mendengar doamu ..
Kau
hidup dalam singgasana kedamaian .
Ayah
akan menjadi raja kelak ….
Jika
di dunia ini hanya ada aku , dan bunda ,
Dan
aku menjadi panglima yang menjaga ayah ..
Ayah
dimana pedang perjuangan yang kau sembunyikan ?
Akan
kah kau berikan padaku ayah ? Kulihat peluh itu menetes di ujung dagu …
Mengkilap
muka ayah oleh matahari
Sekarang
sudah saatnya ayah ku perjuangkan ,
bukan
ayah yang berjuang demi segumpal darahmu
ayah
beban ini menjadi ringan
ketika
wajah ayah, disana diantara pipi tirus ayah
terukir
sesungging senyum bahagia
tapi
maafkan aku ayah jika aku menjadi penggores luka di hati ayah .
by
: lenny wulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar