Senin, 14 Mei 2012

Ayah


Matahari yang membakar kulit ayah .
Ayah ………..tulangmu begitu kuat ,
Kau topang tanggung jawab oleh tulang rusuk mu
Gemertak suara rahangmu ,,, gemetar jemarimu .
Adalah saksi akan kerja kerasmu .
Ayah ……Kini tuhan mendengar doamu ..
Kau hidup dalam singgasana kedamaian .
Ayah akan menjadi raja kelak ….
Jika di dunia ini hanya ada aku , dan bunda ,
Dan aku menjadi panglima yang menjaga ayah ..
Ayah dimana pedang perjuangan yang kau sembunyikan ?
Akan kah kau berikan padaku ayah ? Kulihat peluh itu menetes di ujung dagu …
Mengkilap muka ayah  oleh matahari

Sekarang sudah saatnya ayah ku perjuangkan ,
bukan ayah yang berjuang demi segumpal darahmu
ayah beban  ini menjadi ringan
ketika wajah ayah, disana diantara pipi tirus ayah
terukir sesungging senyum bahagia
tapi maafkan aku ayah jika aku menjadi penggores luka di hati ayah .


by : lenny wulan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar